MENDESAIN HERO SECTION WEBSITE
MENDESAIN
HERO SECTION WEBSITE
a. Konsep Hero Section
·
Hero
section adalah bagian paling atas dari website yang biasanya berisi judul utama
(headline), deskripsi singkat, gambar/ilustrasi, dan tombol ajakan bertindak
(CTA).
·
Berfungsi
menarik perhatian pengunjung sejak pertama kali membuka website.
b.
Elemen penting hero section
1.
Headline: pesan utama yang singkat dan kuat
Headline menjadi
komponen utama hero section yang memegang peranan penting dalam menyampaikan
pesan inti website. Sebagai teks paling menonjol, headline dirancang untuk
menarik perhatian pengunjung dalam hitungan detik.
Memberikan kesan yang tepat melalui headline
merupakan cara efektif untuk memastikan pengunjung memahami tujuan dari situs
tersebut.
2. Subheadline: penjelasan singkat dari headline
Subheadline berfungsi
memperjelas atau menambahkan konteks pada headline. Meski ukurannya lebih
kecil, subheading membantu memperjelas pesan dan menuntun pengunjung untuk
memahami isi dari website lebih mendalam.
Stabilitas antara headline dan subheadline
memberikan landasan informasi yang lebih kaya dan jelas kepada pengunjung.
3. Gambar/Visual: ilustrasi, foto produk, atau grafis
yang relevan
Gambar/Visual meliputi gambar atau video yang mendukung pesan dalam hero
section. Visual yang kuat dan relevan dapat meningkatkan daya tarik serta
memperkuat komunikasinya terhadap pengunjung. Hero visual yang efektif mampu
menambah nilai estetis sekaligus mendukung narasi utama situs.
4.
CTA (Call To Action): tombol/tautan untuk mengarahkan
pengguna (misalnya "Beli Sekarang", "Pelajari Lebih
Lanjut")
CTA dirancang untuk memandu pengunjung dalam perjalanan mereka di situs
tersebut. Penempatan CTA yang tepat bisa meningkatkan konversi dan interaksi
pengguna.
5. Warna & Tipografi: harus sesuai identitas brand dan mudah
dibaca
Warna:
·
Mencerminkan identitas brand: Warna
yang digunakan harus sesuai dengan identitas brand dan konsistensi visual
brand.
·
Meningkatkan kesan: Warna dapat
meningkatkan kesan dan emosi pengunjung, seperti warna biru untuk kesan
profesional dan tepercaya.
Tipografi:
·
Mudah dibaca: Tipografi yang digunakan
harus mudah dibaca dan tidak membingungkan pengunjung.
·
Konsistensi: Tipografi yang digunakan
harus konsisten dengan identitas brand dan desain website lainnya.
·
Hierarki: Tipografi dapat digunakan
untuk menciptakan hierarki visual, seperti menggunakan font yang lebih besar
untuk headline dan font yang lebih kecil untuk subheadline.
Dengan menggunakan
warna dan tipografi yang sesuai identitas brand dan mudah dibaca, Anda dapat
meningkatkan kesan profesional dan membuat pengunjung lebih nyaman dalam
menjelajahi website Anda.
c. Prinsip desain hero section
1. Kontras (warna yang menonjol untuk CTA)
·
Warna yang menonjol: Gunakan warna
yang kontras untuk Call-to-Action (CTA) agar mudah dilihat dan menarik
perhatian pengunjung.
·
Meningkatkan visibilitas: Kontras yang
baik dapat meningkatkan visibilitas CTA dan membuat pengunjung lebih cenderung
untuk mengkliknya.
2. Hirarki Visual (headline
paling dominan)
· Headline paling dominan: Buat headline sebagai elemen yang paling dominan
dalam hero section, sehingga pengunjung langsung memahami pesan utama.
·
Penggunaan ukuran dan warna: Gunakan
ukuran font dan warna yang berbeda untuk menciptakan hierarki visual yang jelas
dan efektif.
3. Keseimbangan (visual
tidak terlalu ramai)
·
Visual tidak terlalu ramai: Pastikan
desain hero section tidak terlalu ramai atau berantakan, sehingga pengunjung
dapat fokus pada elemen-elemen penting.
·
Penggunaan ruang kosong: Gunakan ruang
kosong (white space) untuk menciptakan keseimbangan dan membuat desain lebih
mudah dibaca.
4. Responsif (bisa
menyesuaikan layar desktop & mobile)
·
Menyesuaikan layar: Pastikan desain
hero section dapat menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar, baik desktop
maupun mobile.
·
Pengalaman pengguna: Desain responsif
dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat pengunjung lebih nyaman
dalam menjelajahi website.
Dengan menerapkan
prinsip-prinsip desain hero section ini, Anda dapat menciptakan desain yang
efektif, menarik, dan mudah digunakan untuk pengunjung website Anda.
d. Tools Figma
(layouting & prototyping)
Figma adalah alat desain dan prototipe yang berbasis cloud,
memungkinkan pengguna untuk membuat desain antarmuka pengguna yang kompleks dan
detail. Berikut adalah penjelasan tentang fitur Figma untuk layouting dan
prototyping:
Layouting dengan Figma
· Auto Layout: Fitur ini
memungkinkan pengguna untuk membuat desain yang responsif dan adaptif dengan
mengatur elemen-elemen secara otomatis. Auto Layout membantu dalam menjaga
konsistensi jarak dan alignment antar elemen.
· Grids dan Constraints:
Fitur ini membantu dalam membuat desain responsif dengan memungkinkan elemen
beradaptasi berdasarkan ukuran layar.
· Reusable Components:
Pengguna dapat membuat komponen yang dapat digunakan kembali, sehingga
menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi desain.
Prototyping dengan
Figma
· Prototyping: Fitur ini
memungkinkan pengguna untuk mengubah desain statis menjadi model kerja yang
dapat diinteraksikan untuk menguji alur pengguna dan interaksi.
· Hotspots: Pengguna
dapat menambahkan area yang dapat diklik untuk menavigasi antara frame.
· Transisi dan Animasi:
Pengguna dapat membuat transisi antara halaman atau elemen dengan animasi,
sehingga memungkinkan pengujian usability sebelum pengembangan.
Kelebihan Figma
· Kolaborasi Tim: Figma
memungkinkan anggota tim untuk berkolaborasi secara real-time, sehingga
meningkatkan efisiensi dan kualitas desain.
· Desain Responsif:
Figma memungkinkan pengguna untuk membuat desain yang responsif dan adaptif,
sehingga sesuai untuk berbagai ukuran layar dan perangkat
Cara Membuat Hero Section yang Menarik
Berikut ini tahapan dari membuat hero section
pada website yang menarik.
1. Tonjolkan manfaat, bukan
fitur
Tonjolkan manfaat yang didapat pengunjung
daripada hanya menyajikan fitur produk. Fokus pada bagaimana produk atau
layanan dapat mengatasi masalah pengunjung. Cara ini membuat hero section lebih
menarik dan relevan bagi audiens.
2. Batasi
CTA agar tetap fokus pada tujuan utama
Batasi jumlah CTA agar
tidak membingungkan pengunjung dengan pilihan yang terlalu banyak. Menjaga
fokus pada satu atau dua CTA membuat hero section lebih sederhana dan lebih
mudah dipahami sehingga meningkatkan potensi pengunjung melakukan tindakan yang
diinginkan.
3. Optimalkan
waktu pemuatan hero section
Waktu pemuatan hero section harus
dioptimalkan untuk mencegah pengunjung meninggalkan halaman sebelum konten
muncul. Hero section yang lambat dapat merusak pengalaman pengguna dan
menurunkan tingkat retensi.
Kamu bisa mengoptimalkan hero visual dengan
mengompres, menggunakan lazy load, serta mengunggah gambar dengan format webp.
4. Gabungkan
elemen animasi atau interaktif
Menambahkan elemen animasi atau interaktif
dapat meningkatkan daya tarik hero section. Animasi yang sederhana dan
fungsional dapat memikat pengunjung dan meningkatkan engagement.
Penggunaan elemen ini harus tetap selaras
dengan tujuan utama situs agar tidak mengganggu. Perhatikan juga kecepatan
muatnya agar tidak mengganggu performa website.
5. Buat desain sesuai hirarki
Desain hero section harus mengikuti prinsip
hirarki visual untuk menuntun pengunjung secara efektif. Elemen penting seperti
headline dan CTA harus ditempatkan menonjol agar mudah diidentifikasi. Hirarki
visual yang baik memastikan pengunjung mendapatkan informasi sesuai urutan yang
diharapkan.
6. Uji hero
section secara berkelanjutan
Hero section yang sudah dirancang tetap perlu
diuji dan dievaluasi secara berkala. Pengujian ini memastikan bahwa
elemen-elemen dalam hero section tetap relevan dan efektif dalam menyampaikan
pesan.
Daftar Pustaka :
Ø https://www.dewaweb.com/blog/hero-section-adalah/
diakses 14 September 2025
==================================oooOOOooo================================
Tidak ada komentar